Hai... Sudah hampir sebulan saya tidak memposting sesuatu di Hutan Besar. Hari ini tanggal 21 Maret 2013, dua hari lagi seluruh dunia akan merayakan Earth Hour. Tahu kan Earth Hour itu apa? Atau minimal pernah dengar kan? Kalo belum juga tidak apa-apa, asal baca terus tulisan ini sampai selesai pasti akan paham.

EARTH HOUR adalah sebuah program global yang mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan di seluruh dunia untuk mematikan lampu dan segala macam alat elektronik yang tidak benar-benar perlu selama satu jam, pada setiap hari Sabtu di minggu ke-3 bulan Maret setiap tahunnya. Earth Hour selalu digelar pada hari Sabtu dengan maksud agar tidak menggangu aktivitas masyarakat yang masih bekerja hingga larut malam di hari kerja. Akhir Maret dipilih sebagai waktu penyelenggaraan Earth Hour karena mayoritas negara-negara di seluruh dunia sedang mengalami pergantian musim sehingga suhunya pun cukup nyaman jika AC dimatikan. Selain itu, di akhir Maret, rata-rata seluruh belahan dunia sudah cukup gelap pada pukul 20.30 – 21.30 sehingga efek Earth Hour akan sangat terasa.
Earth Hour ini dicetuskan pertama kali pada tahun 2007 oleh WWF-Australia, Fairfax Media, dan Leo Burnett untuk kota Sydney, Australia, dengan tujuan mengurangi gas rumah kaca di kota tersebut sebanyak 5%. WWF (World Wide Fund) adalah organisasi internasional non-pemerintah (NGO/LSM) yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan dan bekerja di 100 negara di dunia.
Earth Hour merupakan bentuk kampanye WWF untuk meningkatkan kesadaran atas perlunya tindakan menanggapi perubahan iklim sebagai hasil dari global warming.
Target kampanye Earth Hour ada tiga yaitu; 1) Untuk melanjutkan target efisiensi energi dan perubahan gaya hidup di kota-kota besar di dunia dengan konsumsi listrik tinggi; 2) Berusaha mengaitkannya dengan potensi sumber energi baru terbarukan yang lebih bersih dan berdampak minimal pada lingkungan; 3) Mengangkat dan memancing semangat kepemimpinan pemerintahan dan korporasi untuk secara signifikan melakukan efisiensi energi dan penggunaan sumber energi baru terbarukan sebagai bagian dari kebijakan mereka.


Perubahan iklim merupakan salah satu ancaman terbesar bagi kehidupan di planet kita ini. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim, mulai dari penggunaan bahan bakar fosil untuk pembakaran sampai pada pembakaran hutan. Salah satu cara mudah dan sederhana yang dapat kita lakukan untuk menghambatnya adalah dengan mengajak setiap individu melakukan perubahan gaya hidup. WWF mengajak masyarakat global untuk melakukan perubahan gaya hidup yang sederhana dan murah, yaitu hemat energi.  
Ketergantungan manusia kepada listrik kian meningkat seiring berjalannya waktu. Padahal pembangkit listrik pada umumnya berbahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang mengeluarkan gas rumah kaca berupa karbon dioksida (CO2), dan berakibat langsung terhadap kenaikan suhu Bumi.

Pemanasan global ini menyebabkan mencairnya tudung es di kutub, naiknya permukaan air laut dan suhu lautan, gelombang badai besar, kebakaran hutan, kekeringan yang berkepanjangan, coral bleaching (pemutihan karang), perubahan iklim, banjir besar-besaran, penyebaran wabah penyakit berbahaya, dan potensi kepunahan yang besar terhadap keanekaragaman hayati, terutama yang hidup di suhu tropis, baik di pesisir maupun yang tinggal di dekat hutan. Semuanya ini sangat jelas mempengaruhi lingkungan hidup yang menjadi tempat hidup kita, dan siapa lagi yang akan terkena dampak paling besar kalau bukan negara pesisir pantai/kepulauan seperti kebanyakan negara di kawasan Asia Tenggara.

Indonesia adalah negara berkembang yang banyak bergantung pada potensi sumber daya alam dan membutuhkan listrik dalam hal pembangunan, kita sebagai warga negaranya harus menjaga kebutuhan ekstraksi alam nusantara agar tidak berkontribusi besar menjadi salah satu produsen emisi terbesar di dunia, sambil tetap dapat melanjutkan upaya memenuhi kebutuhan penduduk yang makin besar setiap tahun, termasuk dari sisi energi.

So, sebagai bentuk kecintaan terhadap bumi, yuk kita berpartisipasi menghemat penggunaan energi listrik dengan mematikan lampu selama satu jam pada hari Sabtu 23 Maret 2013 nanti, pukul 20.30-21.30.

*Logo Earth Hour awalnya hanya menggunakan angka 60 saja bermotif Planet Bumi untuk melambangkan 60 menit waktu yang digunakan saat Earth Hour. Namun, sejak 2011, logo tersebut mendapat tambahan tanda + (plus) di belakang angka 60. Tanda plus tersebut merepresentasikan tujuan Earth Hour yang mendorong publik untuk melakukan aksi lanjutan setelah satu jam mematikan lampu berakhir.


 I Will If You Will seperti dalam official video Earth Hour di atas merupakan kampanye Earth Hour untuk mendorong tindakan positif bagi lingkungan, di luar jam Earth Hour. Apa yang membuatnya istimewa adalah bahwa hal itu memberdayakan kita sebagai individu atau sebagai bagian dari sebuah komunitas/organisasi - untuk berbagi komitmen untuk planet dengan teman-teman, keluarga, rekan kerja, fans atau bahkan seluruh bangsa.

Idenya sederhana. Seseorang membuat janji untuk melakukan sesuatu jika sejumlah orang berkomitmen untuk mengambil tindakan yang sedang berlangsung bagi lingkungan, di luar Earth Hour.

Tindakan bisa besar atau kecil, mungkin perubahan gaya hidup yang sederhana atau mungkin sesuatu yang mengarah ke perubahan politik. Ini mungkin memerlukan 10 orang untuk melakukan sesuatu, atau 10.000. Intinya adalah bahwa "saya akan ... jika Anda akan ..." (I will if you will) memungkinkan orang-orang lintas gender, usia, profesi menjadi inspirasi untuk keluarga, teman, dan masyarakat dengan berbagi apa yang mereka mau lakukan untuk melindungi planet tercinta ini.


More details klik http://www.earthhour.org/ 

2 Comments

  1. Harus terus digembor-gemborkan program seperti ini demi bumi kita :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju, Arman. Jangan lupa ya ajakin teman2 bt ikut Earth Hour nanti malam. Salam Lestari :)

      Delete