Nostalgia di #WisudaLDR2020
Najwa Shihab dan Narasi TV membuat sebuah inisiatif untuk merayakan kelulusan
para mahasiswa yang lulus tahun ini dan tidak bisa merasakan wisuda. Dalam
post Instagramnya, Najwa mengajak "kakak-kakak lulusan sebelum 2020" yang
pernah merasakan wisuda fisik untuk mem-posting foto wisuda sambil memberi
pesan semangat bagi adik-adik lulusan 2020 sembari bernostalgia. Postingan ini
saling bertaut dengan tagar WisudaLDR2020 sebagai bentuk perayaan atas
pencapaian mereka.
"Kita semua sama-sama belajar dan berjuang bertahun-tahun. Sama-sama
merasakan gimana begadang nyusun skripsi atau tugas akhir. Revisi, revisi,
dan revisi. Apalagi untuk adik-adik lulusan 2020, yang spesial karena
berhasil lulus di tengah pandemi. Kita akan buat #WisudaLDR2020 khusus untuk
kalian, karena setiap pencapaian layak dirayakan," demikian Najwa menulis di
Instagramnya.
Saya pun tertarik bergabung dalam keriaan ini. Selain nostalgia, saya
lebih-lebih teringat harmoni dalam keragaman yang saya rasakan di kampus. Saya
membuka netbook lama dan mengambil beberapa foto untuk saya posting dalam
perayaan #WisudaLDR2020.
Ini adalah foto tahun 2016 dalam momen wisuda kami. Yup, tanpa toga. Kami
semua memakai batik dan berfoto bersama beberapa hari setelah wisuda. Kenangan
wisuda bukan hanya soal pakai toga.
Wisuda adalah hari di mana perjuangan bertahun sampai di garis finish. Hari di
mana kita tahu perjalanan kita tidak akan sama lagi: kost, kampus, burjo,
angkringan, Malioboro, Amplaz, Kaliurang, Gunung Kidul, mungkin juga Jl.
Magelang.
Wisuda adalah hari di mana selendang persahabatan yang kita jahit dari Sabang
sampai Merauke telah mencapai sudutnya. Bukan selesai melainkan siap untuk
dipakai.
Foto-foto bersama saat wisuda ini cukup menggetarkan hati. Ada banyak cerita
apalagi untuk angkatan penghabisan seperti kami. Bila tak lolos, tidak ada
remedi.
Namun lebih dari semuanya, melihat foto wisuda yang tanpa toga ini, saya
melihat wajah Indonesia. Bagaimana tidak. Di foto ini, ada Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, Papua, Jawa, Bali, Lombok, Flores dan Timor Leste
menjadi satu dalam balutan batik.
Dalam 1 frame ini ada lebih dari 1 Hindu, ada lebih dari 1 Katolik, ada lebih
dari 1 Kristen, ada lebih dari 1 Islam.
Ah, jadi rindu kebersamaan saat menanti dosen pembimbing di kampus, di tangga
jurusan dekat meja-meja bercat hijau tosca.
Teman-teman seperjuangan yang terus saling mendukung, saling mencari bila ada
yang hilang, hingga akhirnya bisa sama-sama melempar topi hitam segi lima di
depan gedung rektorat. Bisa mengganti nama grup WhatsApp dari "Misi S.IP"
menjadi "Mission Completed".
Dan yang ketiga ini foto bersama orang-orang yang selalu mendukung dan percaya pada saya. Mereka lah yang membuat saya terus berusaha untuk tidak menyerah, dengan alasan sederhana: saya tidak ingin mereka kecewa. |
Semangat adik-adik angkatan #WisudaLDR2020! Wisuda bukan melulu soal pakai
toga.
Senangnya, di antara 1000+ postingan Instagram dengan tagar WisudaLDR2020,
postingan saya ada di antara 14 postingan yang di-repost akun Narasi TV. Bukan
cuma senang karena di-repost, tapi karena di antara 14 itu termasuk post Najwa Shihab.
😆❤
*S.IP : Sarjana Ilmu Politik
2 Comments
Asyik. Mantap, oa.
ReplyDeleteHalo, Ka Hans.. Terima kasiiih!
Delete