New Normal: Ini yang Perlu Disiapkan
Hari ini, Selasa, 2 Juni, apa yang disebut "new normal" atau tatanan normal baru dimulai. Kantor tempat saya bekerja pun mengakhiri work from home (WFH) minggu lalu dan semua karyawan harus mulai kembali bekerja di kantor.
Keputusan ini diumumkan pada Kamis, 28 Mei. Tapi, sebelumnya saya memang sudah ada firasat soal ini ketika mendengar mall-mall akan segera dibuka. Maka saya langsung mencaritahu apa saja yang bisa saya lakukan untuk melindungi diri dari Covid-19.
Tidak banyak artikel yang memuat soal apa saja yang harus kita persiapkan untuk new normal. Karenanya saya cukup berusaha untuk mengumpulkan informasi soal ini.
Ketika pagi ini saya tiba di kantor, setelah dua bulan lebih WFH, saya bersyukur bahwa saya peduli pada diri saya sendiri dengan membuat persiapan yang cukup. Rupanya orang-orang di kantor tidak peduli pada seriusnya wabah Covid-19. Banyak yang tidak pakai masker, masih berkumpul, bahkan ada yang make up muka teman, bersentuhan dan banyak lainnya yang membuat saya tercengang. Yes, literally tercengang!
Hidup dalam tatanan normal baru bukan berarti kita sudah lepas dari Covid-19. Kita hanya beradaptasi bukan terbebaskan dari virus ini. Nah, di antara orang-orang yang (masa) bodoh, kita tidak punya pilihan selain lebih ekstra melindungi diri sendiri.
Berikut ini beberapa hal yang saya lakukan, berdasarkan riset online dari berbagai sumber, untuk melindungi diri saat beraktivitas dalam masa new normal.
Yang Wajib Ada di Tas
Hand sanitizer
Disinfektan dalam kemasan travel
Tisu basah
Tisu kering
Lebih baik siapkan dobel untuk disimpan di meja kantor. Hal pertama yang tadi saya lakukan ketika saya sampai di meja kerja saya, sebelum duduk dan menyentuh apapun, saya semprot semua permukaan dengan disinfektan.
Untuk disinfektan yang di kantor, saya simpan dalam wadah yang cukup besar, pakai botol Kispray, supaya lebih lama pemakaiannya.
Pakaian
Pilih pakaian yang minimalis, maksudnya pakaian yang tidak bergelombang ke sana kemari. Jangan pakai baju, rok atau dress yang mengembang atau heboh, jilbab yang gelombagnya terlalu menjuntai. Seringkas mungkin gaya pakaian sehingga tidak banyak mengenai berbagai permukaan.
Semakin tertutup pakaian yang dipakai semakin baik. Pilih pakaian berlengan panjang. Saya memilih legging dan jaket. Untung stok legging dan jaket cukup sehingga setiap hari saya akan ngantor dengan gaya seperti ini.
Tutup rambut. Untuk jaket yang tidak ada topinya / hoodie, upayakan bagaimana caranya agar rambut tetap terlindungi dan tidak ke mana-mana.
Pakai sepatu dan kaus kaki.
Selalu pakai masker kain yang terdiri atas 3 lapis atau layer. Jangan pernah lepas masker selain saat makan dan minum. Masker dibuat untuk menutup mulut dan hidung, bukan menutup dagu.
Kenakan pelindung wajah atau face shield. Untuk yang satu ini saya jual, bisa hubungi saya kalau mau beli.
Tidak usah pakai asesoris atau perhiasan .
Kalau harus beli, pastikan rumah makannya bersih, hindari antrean, dan pilih pembayaran dari HP, minimalisir pembayaran dengan kartu apalagi tunai.
Jangan pernah berbagi makanan, kecuali makanan dalam kemasan dan belum dibuka.
Bawa alat makan sendiri. Sebelum Covid-19 saya sering bawa bekal juga dan biasanya kotak makan langsung saya cuci sehingga saat pulang, kotak makan saya sudah bersih. Sekarang saya pilih bawa pulang dan cuci di rumah. Tapi di kantor saya siapkan busa cuci piring sendiri kalau-kalau nanti terpaksa harus mencuci alat makan.
Jangan lewatkan sarapan dan sarapan di rumah untuk mengurangi interaksi di luar.
Konsumsi suplemen yang meningkatkan imunitas tubuh. Vitamin C saya konsumsi setelah makan siang. Lalu setiap petang, saat bersantai usai mandi sore dan sekarang setiap pulang kerja saya buat wedang jahe dengan madu.
Meski mengasup suplemen, tetap konsumsi makanan bergizi setiap hari. Gizi dari makanan, seperti protein, serat, vitamin, maupun mineral, berperan lebih besar dalam mendukung sistem imun tubuh dibandingkan suplemen.
Sikap
Hindari semua kontak langsung, bersentuhan, ngumpul untuk hal yang tidak perlu. Selama kontak bisa dilakukan dari ponsel, jangan berkontak langsung.
Cuci tangan. Cuci tangan. Cuci tangan. Sesuai anjuran WHO: 20 detik dan mencakup semua bagian tangan.
Minimalisir penggunaan telapak tangan, pakai siku atau kaki untuk membuka pintu misalnya.
Jangan sentuh wajah.
Sering-sering bersihkan layar HP dengan disinfektan.
Keluar ruangan setiap 30 menit untuk menyegarkan pernapasan. Saya melakukannya setiap 1 jam karena tidak konsentransi kerja kalau setiap 30 menit. Ini penting terutama ruangan ber-AC, yang kurang sirkulasi dan di dalamnya terdapat banyak orang.
Pilih toilet dengan kloset jongkok. Bila tidak ada, pastikan kamu membersihkan kloset duduk dengan cairan yang tersedia lalu lap dengan tisu. Bila cairan pembersih juga tidak ada, gunakan disinfektan. Lakukan juga pada tombol flusher dan hand bidet. Untuk flusher dan hand bidet bisa juga dengan membalut pakai tisu.
Setiap ada orang yang sengaja atau tidak, melakukan kontak dengan bagian kubikel atau meja kerja saya, langsung saya semprot permukaan itu dengan disinfektan.
Transportasi
Sebisa mungkin hindari menggunakan transportasi umum, apalagi kalau kamu tergolong orang yang kurang disiplin.
Hari ini, hari pertama new normal, barang bawaan saya cukup banyak sehingga saya naik taxi online karena memang ojek belum boleh beroperasi. Pun kalau sudah beroperasi, saya mungkin juga lebih memilih taxi online. Untungnya, tadi pagi saya tidak langsung pesan dari Grab seperti biasanya. Saya cek lagi di Gojek, ternyata tarif taxi BlueBird jauh lebih murah dariada Grabcar dan Gocar. Rencananya mulai besok saya kayuh sepeda ke kantor alias bike to work. Aman, hemat dan sekalian olahraga.
Yup, new normal adalah new ribet. Hidup terasa ribet sekali. Tapi mau bagaimana? Sekali lagi, new normal bukan berarti virus corona sudah tidak ada. Dan kita tidak bisa mencegah orang lain. Lakukan apapun yang bisa melindungi diri kita sendiri.
Kalau kamu punya tambahan tips boleh bagikan di komentar ya!
Semoga kita selalu sehat jasmani dan rohani ya! Cheers!
Keputusan ini diumumkan pada Kamis, 28 Mei. Tapi, sebelumnya saya memang sudah ada firasat soal ini ketika mendengar mall-mall akan segera dibuka. Maka saya langsung mencaritahu apa saja yang bisa saya lakukan untuk melindungi diri dari Covid-19.
Tidak banyak artikel yang memuat soal apa saja yang harus kita persiapkan untuk new normal. Karenanya saya cukup berusaha untuk mengumpulkan informasi soal ini.
Ketika pagi ini saya tiba di kantor, setelah dua bulan lebih WFH, saya bersyukur bahwa saya peduli pada diri saya sendiri dengan membuat persiapan yang cukup. Rupanya orang-orang di kantor tidak peduli pada seriusnya wabah Covid-19. Banyak yang tidak pakai masker, masih berkumpul, bahkan ada yang make up muka teman, bersentuhan dan banyak lainnya yang membuat saya tercengang. Yes, literally tercengang!
Hidup dalam tatanan normal baru bukan berarti kita sudah lepas dari Covid-19. Kita hanya beradaptasi bukan terbebaskan dari virus ini. Nah, di antara orang-orang yang (masa) bodoh, kita tidak punya pilihan selain lebih ekstra melindungi diri sendiri.
Berikut ini beberapa hal yang saya lakukan, berdasarkan riset online dari berbagai sumber, untuk melindungi diri saat beraktivitas dalam masa new normal.
Yang Wajib Ada di Tas
Hand sanitizer
Disinfektan dalam kemasan travel
Tisu basah
Tisu kering
Lebih baik siapkan dobel untuk disimpan di meja kantor. Hal pertama yang tadi saya lakukan ketika saya sampai di meja kerja saya, sebelum duduk dan menyentuh apapun, saya semprot semua permukaan dengan disinfektan.
Untuk disinfektan yang di kantor, saya simpan dalam wadah yang cukup besar, pakai botol Kispray, supaya lebih lama pemakaiannya.
Pouch ini sudah saya siapkan untuk dibawa ke mana-mana sejak wabah Covid-19 mulai merebak beberapa bulan lalu. Isinya: tisu basah, masker cadangan, disinfektan, hand sanitizer dan sabun cair. |
Pakaian
Pilih pakaian yang minimalis, maksudnya pakaian yang tidak bergelombang ke sana kemari. Jangan pakai baju, rok atau dress yang mengembang atau heboh, jilbab yang gelombagnya terlalu menjuntai. Seringkas mungkin gaya pakaian sehingga tidak banyak mengenai berbagai permukaan.
Semakin tertutup pakaian yang dipakai semakin baik. Pilih pakaian berlengan panjang. Saya memilih legging dan jaket. Untung stok legging dan jaket cukup sehingga setiap hari saya akan ngantor dengan gaya seperti ini.
Tutup rambut. Untuk jaket yang tidak ada topinya / hoodie, upayakan bagaimana caranya agar rambut tetap terlindungi dan tidak ke mana-mana.
Pakai sepatu dan kaus kaki.
Selalu pakai masker kain yang terdiri atas 3 lapis atau layer. Jangan pernah lepas masker selain saat makan dan minum. Masker dibuat untuk menutup mulut dan hidung, bukan menutup dagu.
Kenakan pelindung wajah atau face shield. Untuk yang satu ini saya jual, bisa hubungi saya kalau mau beli.
Tidak usah pakai asesoris atau perhiasan .
Saat pulang
Mandi pakai sabun anti-bakteri. Kalau pagi saya pakai sabun biasa yang manfaatnya lebih ke menutrisi kulit dan wangi. Tapi kalau sore, pulang kerja saya pakai sabun Lifebuoy.
Mandi pakai sabun anti-bakteri. Kalau pagi saya pakai sabun biasa yang manfaatnya lebih ke menutrisi kulit dan wangi. Tapi kalau sore, pulang kerja saya pakai sabun Lifebuoy.
Sebelum berangkat kerja, saya menyimpan ember, deterjen dan handuk di tempat yang paling mudah dijangkau dari kamar mandi sehingga ketika pulang saya bisa langsung melepas pakaian dan mandi tanpa harus bersentuhan dengan barang-barang lain.
Semua pakaian langsung saya cuci, sementara untuk sepatu saya semprot dengan disinfektan terutama bagian bawah.
Makanan
Sebisa mungkin bawa bekal sendiri dan usahakan bekal terdiri dari makanan sehat.
Makanan
Sebisa mungkin bawa bekal sendiri dan usahakan bekal terdiri dari makanan sehat.
Kalau harus beli, pastikan rumah makannya bersih, hindari antrean, dan pilih pembayaran dari HP, minimalisir pembayaran dengan kartu apalagi tunai.
Jangan pernah berbagi makanan, kecuali makanan dalam kemasan dan belum dibuka.
Bawa alat makan sendiri. Sebelum Covid-19 saya sering bawa bekal juga dan biasanya kotak makan langsung saya cuci sehingga saat pulang, kotak makan saya sudah bersih. Sekarang saya pilih bawa pulang dan cuci di rumah. Tapi di kantor saya siapkan busa cuci piring sendiri kalau-kalau nanti terpaksa harus mencuci alat makan.
Jangan lewatkan sarapan dan sarapan di rumah untuk mengurangi interaksi di luar.
Konsumsi suplemen yang meningkatkan imunitas tubuh. Vitamin C saya konsumsi setelah makan siang. Lalu setiap petang, saat bersantai usai mandi sore dan sekarang setiap pulang kerja saya buat wedang jahe dengan madu.
Meski mengasup suplemen, tetap konsumsi makanan bergizi setiap hari. Gizi dari makanan, seperti protein, serat, vitamin, maupun mineral, berperan lebih besar dalam mendukung sistem imun tubuh dibandingkan suplemen.
Sikap
Hindari semua kontak langsung, bersentuhan, ngumpul untuk hal yang tidak perlu. Selama kontak bisa dilakukan dari ponsel, jangan berkontak langsung.
Cuci tangan. Cuci tangan. Cuci tangan. Sesuai anjuran WHO: 20 detik dan mencakup semua bagian tangan.
Selesai mencuci tangan, kembalikan tuas kran menggunakan tisu, sehingga tangan yang sudah dicuci bersih tidak perlu lagi berkontak dengan kran.
Minimalisir penggunaan telapak tangan, pakai siku atau kaki untuk membuka pintu misalnya.
Jangan sentuh wajah.
Sering-sering bersihkan layar HP dengan disinfektan.
Keluar ruangan setiap 30 menit untuk menyegarkan pernapasan. Saya melakukannya setiap 1 jam karena tidak konsentransi kerja kalau setiap 30 menit. Ini penting terutama ruangan ber-AC, yang kurang sirkulasi dan di dalamnya terdapat banyak orang.
Pilih toilet dengan kloset jongkok. Bila tidak ada, pastikan kamu membersihkan kloset duduk dengan cairan yang tersedia lalu lap dengan tisu. Bila cairan pembersih juga tidak ada, gunakan disinfektan. Lakukan juga pada tombol flusher dan hand bidet. Untuk flusher dan hand bidet bisa juga dengan membalut pakai tisu.
Setiap ada orang yang sengaja atau tidak, melakukan kontak dengan bagian kubikel atau meja kerja saya, langsung saya semprot permukaan itu dengan disinfektan.
Transportasi
Sebisa mungkin hindari menggunakan transportasi umum, apalagi kalau kamu tergolong orang yang kurang disiplin.
Hari ini, hari pertama new normal, barang bawaan saya cukup banyak sehingga saya naik taxi online karena memang ojek belum boleh beroperasi. Pun kalau sudah beroperasi, saya mungkin juga lebih memilih taxi online. Untungnya, tadi pagi saya tidak langsung pesan dari Grab seperti biasanya. Saya cek lagi di Gojek, ternyata tarif taxi BlueBird jauh lebih murah dariada Grabcar dan Gocar. Rencananya mulai besok saya kayuh sepeda ke kantor alias bike to work. Aman, hemat dan sekalian olahraga.
Yup, new normal adalah new ribet. Hidup terasa ribet sekali. Tapi mau bagaimana? Sekali lagi, new normal bukan berarti virus corona sudah tidak ada. Dan kita tidak bisa mencegah orang lain. Lakukan apapun yang bisa melindungi diri kita sendiri.
Kalau kamu punya tambahan tips boleh bagikan di komentar ya!
Semoga kita selalu sehat jasmani dan rohani ya! Cheers!
0 Comments