Istilah “filateli” dimunculkan pertama kali oleh Georges Herpin, seorang penduduk Paris. Herpin menggunakan istilah tersebut pertama kalinya di majalah tentang hobi mengumpulkan prangko, Collectionneur de Timbre Poste, edisi 3 November 1864. Usulan Herpin tersebut diajukan untuk mengganti istilah yang sebelumnya dipakai, yaitu Timbromanie atau Prangkomania (timbre Bahasa Perancis: prangko). Kata filateli berasal dari bahasa Yunani, ‘philo’ artinya cinta dan ‘ateleia’ yang berarti bebas dari pajak atau pembayaran. Yang dimaksud adalah surat yang sudah diberi prangko sebagai bukti bahwa biaya kirim sudah dibayar, sehingga tidak perlu ada pembayaran lagi. Filateli adalah hobi mengoleksi prangko dan benda-benda pos lainnya seperti kartu pos, aerogramme, souvenir sheet, dll. Orang yang menjalani hobi ini disebut filatelis.

Dalam tulisan ini saya akan lebih memaparkan tentang prangko karena saya adalah filatelis yang fokusnya ke prangko. Prangko yang dikumpulkan oleh filatelis dibedakan menjadi dua macam; used stamp (prangko bekas) dan mint stamp (prangko baru).
Filateli berarti mengoleksi benda kecil yang dirancang dengan sangat indah, klasik dan bermanfaat karena kita harus mengetahui latar belakang gambar yang ada di prangko tersebut. Pada awal mengoleksi prangko kebanyakan filatelis hanya sekedar melepas prangko dari amplopnya lalu mengoleksi sebanyak-banyaknya, baik dari dalam maupun luar negeri. Ternyata nilai dari koleksi prangko tidak hanya ditentukan oleh tahun yang tertera pada prangko dan jumlah album prangkonya.


contoh prangko cacat
Satu hal yang paling menjadi perhatian para filatelis adalah kelangkaan dalam artian jumlah benda yang sama beredar sangat sedikit. Semakin langka benda filatelinya nilainya juga semakin tinggi. Usia benda filateli belum tentu menjamin kelangkaannya. Meskipun langka, kondisi benda filateli juga turut menentukan. Kondisinya yang sudah jelek atau sering disebut cacat dapat mengurangi ‘pamornya yang langka’. Para filatelis biasanya sangat teliti dalam mencermati kondisi benda koleksinya ini.

Nilai filateli dan nilai ekonomis merupakan dua hal yang utama dalam menentukan nilai koleksi filateli. Nilai filateli ini relatif karena berbeda antara filatelis yang satu dengan filatelis lainnya sebab tidak semua filatelis tertarik pada tema prangko yang sama. Bagi para kolektor tema bunga menilai benda filateli bertema bunga dengan nilai tinggi dibanding dengan benda filateli bertema lain yang tidak diminati seperti budaya, sejarah dll. Begitu pula sebaliknya.

Nilai ekonomis sudah pasti tentang nilai jual benda filateli. Nilai ini bisa ditentukan berdasarkan katalog. Setiap negara mempunyai katalog prangkonya sendiri-sendiri. Nilai katalog inilah yang dijadikan standar dalam jual beli perangko. Sedangkan untuk perangko baru atau yang masih tersedia di kantor pos nilai jualnya sesuai nominal yang tertera pada prangko.

Dari berbagai sumber

0 Comments