Jangan main-main dengan hatiku
Kau laki-laki nakal
Aku tahu apa yang kau mau
Kau hanya ingin mainan

Tak usah mencoba jadi antik
Tak usah mencoba jadi manis
Kau hanya ingin cicip
Semua perlakuan manis

Jilatlah itu jari
Jalanmu ikuti
Hey dengarlah, anak lelaki
Dengar yang kuucap ini

Ya, aku lezat
Dan ya, aku afdal
Tapi, hati-hati lah
Sebelum kau bersantap

Jika kau ingin menghilang
Segera sebelumnya
Kau akan kutendang
Di telingamu telak

Kan ku aniaya kau baik-baik
Buatmu tak layak pakai
Aku galak melebihi segalanya
Bak induk beruang gila

Kau bisa lawan, tapi sayang
Kau tak punya kesempatan
Akan kupatahkan kakimu
Dan berjalan angkuh

Kemudian kusekap kau
Dan kubuang kuncinya
Oh sayang, jangan main-main denganku
Jangan pernah main-main denganku!

Bersama segala yang kau tahu
Kau ingin menyentuh?
Aku berdiri, di sini
Kau begitu menginginkanku?

Kau kira kau pemain?
Tidak untuk diriku
Aku tak pernah tampak seperti boneka
Dasar bodoh!

Maaf, aku baik saja selalu 
Memang tersipu namun bisa berdengung
Karna yang sesungguhnya
Kau lah lelaki mainan

*untuk yang coba bermain di akhir Agustus

0 Comments