Saat pertama kali terkonfirmasi COVID-19 beberapa pekan lalu, paling ngeri saat mau kabari orang tua anak-anak les untuk break les selama masa isoman dan minta mereka tes rapid plus jaga imun. Saya takut reaksi mereka akan bagaimana gitu.
Ternyata semuanya merespons dengan baik dan memberi semangat. Bahkan ada orang tua yang langsung mentransfer uang les dua bulan ke depan, katanya untuk beli kebutuhan selama saya isoman. Tapi kenyataannya, langsung saya teruskan ke Tokopedia 😆
Selama isoman, di grup les bocah ada saja obrolan lucu para bocil yang bikin ngakak. Dan manisnya, mereka bikin video collide foto-foto dengan caption: "Cepat sembuh, Miss." Ada juga satu anak les yang tetap harus belajar online denganku karena ada ujian bahasa Inggris di sekolah.
Pun pas isoman, dapat dua anak les baru. Sebenarnya jadwal sudah mepet maksimal tapi karena orang tuanya kakak kelas zaman sekolah dan katanya anaknya butuh sekali les, maka saya terima.
Saat hari pertama sudah kembali ngantor dan bikin story, beberapa bocah les langsung tanya: "Miss sore kita les toh?" 😆 Tapi saya bilang Mei baru kita mulai lagi ya.
Kemarin dan pagi ini, ada orang tua yang menanyakan kabar dan kapan bisa ke rumah lagi mulai les. Anak-anak sudah kangen katanya.
Ya ampun, saya kira saya doang yang kangen.
Saya jadi makin bersyukur dan makin tidak sabar hidup senormal-normalnya. Ternyata hal-hal yang cukup sepele ini, kalau direnungkan adalah hal yang sangat patut disyukuri.
Anyway, terima kasih semua. Dengan penanganan seadanya, akhirnya sekarang sudah bebas dan bahagia, berkat dukungan dan semangat (karena hari-hari awal stres minta ampun).
0 Comments