Hutan Besar ...
Hari ini adalah hari ketiga saya menghapus teman-teman di akun facebook saya. Terhitung sampe sore tadi sudah 418 teman yang saya hapus. Buat kamu yang membaca tulisan ini dan termasuk teman yang saya unfriend, I am sorry ya.. :) Nanti saya akan menjelaskan alasannya.

Okay, pada awal saya membuat akun fb (2009) saya selalu mengkonfirmasi setiap permintaan teman, baik yang saya kenal baik, cuma tahu sampai yang tidak kenal sama sekali. Saya menambahkan orang-orang yang saya kenal dan saya tahu untuk menjadi teman saya di sosial media ini. Walaupun begitu, saya memanfaatkan fitur 'privacy setting' yang ada untuk mengontrol siapa-siapa saja yang boleh melihat album-album foto tertentu yang menyangkut kehidupan saya. Jadi orang yang benar-benar tidak mengenal saya tetap tidak mempunyai akses ke foto-foto yang saya unggah. Saya juga menggunakan friend list untuk memasukkan teman-teman fb ke daftar pertemanan. Saya bagi mulai dari keluarga, teman dekat, teman kampus, filatelis dan beberapa list lagi. Semuanya terorganisir dengan baik sehingga memudahkan saya mengatur privacy di post yang saya buat baik status, foto maupun link.
Memasuki pertengahan tahun 2012 kemarin saya menghapus semua teman yang benar-benar tidak saya kenali di kehidupan nyata. Seingat saya waktu itu jumlah teman berkurang setengah lebihnya dari 3000-an menjadi 1200-an saja. Saya tetap berteman dengan mereka yang saya tahu (sekedar tahu). Namun ada keanehan yang saya rasakan. Banyak teman yang berbeda ketika di dunia maya dan dunia nyata. Di dunia maya teman-teman begitu menjadi begitu interaktif dan dekat tetapi tidak dengan dunia nyata. Di dunia maya ada yang menjadi orang yang sangat berbeda dengan dia yang nyata.


Saya sering add and confirm orang yang baru sekali ketemu dengan alasan untuk menjalin persahabatan alis menjaga tali silahturahmi gitu.. Agak aneh ya kalo dipikir-pikir, toh chatting juga jarang bahkan ada yang tidak pernah cuma sekedar berteman and enough. Yang paling menjanggal ada teman kampus yang add me on facebook but do not talk to me when we meet. What the hell! Ada juga teman-teman lain yang kalau di facebook sangat nyambung dan rajin berkomentar di status, foto atau tautan saya tetapi begitu ketemu langsung seolah tidak pernah berkenalan. Tak ada satupun hal yang bisa dibahas. Jiaaahh... Cape deh!

Setelah saya pikir-pikir, menimbangkan dan memutuskan ternyata facebook mulai menjadi dunia yang tak bisa ditinggalkan oleh hampir setiap kita - lintas profesi, gender dan generasi. Eksistensi diri kita seolah ditentukan oleh jumlah jempol yang hadir di status dan foto, jumlah komen yang ada di setiap bentuk post yang kita buat. Itu membuat kita merasa lebih baik, lebih hebat. Facebook adalah tempat di mana semua orang bisa tampil lebih cantik dan tampan, lebih perhatian dan pengertian, lebih PD, narsis dan humoris ketimbang di dunia nyata.
Saya lalu merasa there's must be something wrong in us. Itulah mungkin ketika di dunia nyata orang tidak bisa menjadi talk active dan nice as they're on facebook.

Selain itu facebook telah memuluskan jalan kita untuk membuat hidup satu orang menjadi milik publik. Hey, keep your life yours! Harus diakui memang, menjalin hubungan dengan teman lama itu perlu tapi bagi saya mereka tidak perlu untuk mendapatkan akses yang teramat mudah untuk tahu tentang hidup kita saat ini; about our whole day now apalagi setelah berbulan-bulan bahkan tahun kita tidak pernah ngobrol.
Saya memang bukanlah orang dengan tipe yang selalu meng-update relationship status di facebook. Saya juga selalu memperhatikan privacy setting di setiap foto yang saya upload. Tapi soal tetap berteman dengan mereka yang saya cuma sekedar tahu saya kira bisa dilakukan di luar facebook. Dan orang yang sudah cukup lama tidak menjalin pertemanan di hidup nyata, saya kira tidak perlu mengetahui cerita-cerita saya secara detail tentang hari yang saya lewati atau apapun yang ingin saya ungkapkan.
Saya telah memutuskan menjalin hubungan dengan orang-orang ini via akun twitter saya, akun jejaring sosial di mana saya tidak menceritakan bagaimana, ke mana, dan apa saja di hari ini telah saya lewati.

Overall, dengan tidak berteman dengan 'orang lain' di facebook membuat kita lebih bisa bergaul dengan baik di dunia nyata. Artinya tidak perlu menjadi saya yang dia ekspektasikan seperti di dunia maya; berjalan mengalir seperti biasa. So, ketika saya me-remove teman-teman di facebook bukan berarti saya tidak suka atau tidak ingin berteman tapi saya hanya ingin menjadi teman yang nyata dulu dan saya ingin pastikan bahwa mereka yang punya akses ke akun saya adalah those people who we know each other well outside facebook. Well, saya pikir artinya bukan berarti ini akan membuat orang-orang yang ingin berbicara dengan saya menjadi berkurang. Ini hanya akan mempersulit 'orang lain' untuk keep in touch with me. Justru dengan tidak berteman di facebook membuat kita menggunakan telepon atau email untuk berhubungan, dan itu sedikit lebih dekat daripada pesan facebook atau chatting. 
Anyway, tiap orang berbeda dan apa yang saya tulis di atas adalah pandangan pribadi saya. Your facebook account is yours, you have the right to do everything what you want and post whatever you wanna share. But don't forget take your brain with it!


0 Comments