AKHIRNYA hari ini datang juga. Sudah sejak lama saya ingin sekali mengunjungi kamar Bapa Suci St. Yohanes Paulus II di Seminari Tinggi Interdiosesan St. Petrus Ritapiret yang jaraknya hanya sekitar 10 km dari rumah. Saya datang usai Misa hari Minggu di Gereja Paroki St. Yosef Pekerja Wairpelit. Sengaja saya pilih Misa di sana supaya lebih dekat ke Ritapiret.

Ruang Tamu - Kamar Paus Yohanes Paulus II

Kamar Paus terletak di sisi utara kapela seminari, di antara deretan kamar para frater. Ditemani seorang frater, saya masuk ke kamar yang pernah didiami mendiang Paus Yohanes Paulus II, dalam kunjungan ke Maumere pada Oktober 1989 silam. Bapa Suci menginap semalam di sini.

Keheningan seminari semakin terasa ketika menjejakkan kaki di kamar seluas 15 x 7 meter persegi ini. Kamar beralaskan permadani berwarna netral ini dibagi menjadi empat bagian: kamar paus di bagian kiri, ruang tamu di tengah, dan bagian kanan dibagi dua kamar untuk Sekretaris Pribadi Paus, Mgr. Stanislaw Dziwisz, dan Nuncio Apostolik Indonesia kala itu, Mgr. Francesco Canalini.


Kamar paus terdiri dari tempat tidur, beberapa meja kecil, meja doa di salah satu sudut, juga sebuah etalase yang menyimpan selembar kasula berwarna kuning gading.  Foto-foto populer Bapa Suci dan foto-foto kenangan kunjungan Bapa Suci menghiasi dinding kamar ini. Relikui darah Bapa Suci yang ditahtakan dalam monstrans di atas tempat tidur, menambah aura kekudusan tempat bersejarah ini.

Rektor ST Ritapiret, Romo Philip Ola Daen, beberapa waktu lalu pernah menuturkan sudah banyak orang yang berziarah ke situs kamar Paus ini memberi kesaksian, ujud-ujud doa mereka di sini terkabul.

    





0 Comments