Sekarang kalau ke toko buku, saya lebih gampang menahan diri untuk tidak beli buku bagi diri sendiri daripada beli buku anak-anak. Apalagi kalo lagi ada sale, waktu paling lama pasti saya habiskan di rak buku anak.
Biasanya otak langsung gercep, "Aduh ini ni pasti Messiah suka, ini cocok ni buat Salvator, (belakangan) aduh princess umet-umet ni untuk Casilda.." Haha.. Mereka bertiga adalah anak kedua kakak saya.

Padahal saya juga belum tahu kapan buku-buku itu akan sampai ke tangan mereka. Yang penting beli saja dulu, mumpung sale. Nanti simpan di kardus, kasih kapur barus. 😆
Tentu juga buku-buku itu saya bagikan untuk anak-anak di SDN Cempaka Putih Barat 17. Dua tahun ini saya bekerja sampingan sebagai guru ekstrakulikuler Penulis Cilik di sana.
Kadang-kadang, sahabat saya, Barbara sampai malas menunggu saya terlalu lama. Lalu dia akan duduk manis di pojok, atau meninggalkan saya dan melipir ke tempat lain.
Membaca buku memang tidak akan menyenangkan bila tidak terbiasa. Mumpung otak bocah masih sangat bisa diracuni, jangan tunda-tunda. Mulai saja dulu dari anak-anak di lingkaran terdekat kita. Daripada dibelikan jajan yang habis manis tidak ada sisa, mending buku kan?

0 Comments